DIANTARA AMAL KEBAIKAN DAN KEBURUKAN DALAM AGAMA ISLAM

 

diambil dari faedah kajian:

📘 Kitab Riyaadhusshaalihiin | BAB 13

👤 UST SOLEH ROIFUL HADIST حَفِظَهُ اللهُ –

📆 Kamis, 28 Rabiul Awal 1442 H / 4 November 2021

🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala

 


 

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda:

“Amal-amal umatku disampaikan kepadaku, amal baik atau amal buruknya. Kutemukan diantara amal terbaik adalah menyingkirkan hal membahayan dari jalan. Dan kutemukan diantara amal terburuknya adalah dahak di masjid yang tidak dibersihkan.” (HR Muslim)

 

1. Menunjukan tentang kebesaran dan kekuasaan Allah karena Allah dengan mudah memperlihatkan seluruh amalan manusia.

 

2. Jangan pernah meremehkan amalan kebaikan dan keburukan sekecil apapun karena kita akan melihat hasilnya di hari kiamat kelak.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 7)

 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

“Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 8)

 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Awaslah kalian dari dosa-dosa kecil yang biasa diremehkan, sebab itu semua dapat terkumpul sehingga dapat membinasakan orangnya.”

 

3. Kesempatan untuk menggabungkan cabang keimanan yang paling tinggi dan paling rendah.
Bagaimana caranya? Disaat hendak menyingkirkan sesuatu dijalan maka bertahlillah.
Syaikh ibnu ‘Allan Dalam kitabnya Dalilul Faalikin, dari Syaikh Said bin Ruslan berkata, “selayaknya bagi seseorang ketika ingin menyingkirkan sesuatu dijalan agar mengucapkan kalimat tahlil, agar dapat mengumpulkan amalan anggota badan dan amalan lisan serta hatinya khusu’ maka dia akan mendapatkan kesempurnaan iman.”

 

4. Mengotori masjid adalah amalan keburukan yang dapat mendatangkan dosa.

 

5. Syaikh Sholih Al-Utsaimin rahiimahullah berkata, “Dosa mengotori masjid tidak hanya terkena kepada yang membuat kotor, namun juga berdosa bagi siapa yang melihat kotoran di Masjid dan dia tidak menyingkirkannya.”

 

Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab