DIANTARA SIFAT MANUSIA
diambil dari faedah kajian:
📘 Kitab Riyaadhusshaalihiin | BAB 14 Hadits ke-7
👤 UST. MUHAMMAD MUKHLASHIIN AZIIZ, حَفِظَهُ اللهُ
📅 Selasa, 22 Jumadilakhir 1443 H / 25 Januari 2022
🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala
Dari Abu Rib’i yaitu Hanzhalah bin Arrabi’ al-Usayyidi al-Katib, salah seorang diantara juru tulisnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam.katanya: “Abu Bakar bertemu denganku, lalu ia berkata: Bagaimanakah keadaanmu hai Hanzhalah.” Saya menjawab: “Hanzhalah takut pada dirinya sendiri kalau sampai menjadi seorang munafik.” Abu Bakar berkata lagi: “Subhanallah -sebagai tanda keheranan, apakah yang kau ucapkan itu?” Saya menjawab: “Semula kita berada di sisi Rasulullah shalallahu alaihi wasalam Beliau mengingat-ingatkan kepada kita perihal syurga dan neraka, seolah-olah keduanya itu benar-benar dapat dilihat -tampak di mata.
Tetapi setelah kita keluar dari sisi Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, kita masih juga bermain-main dengan istri-istri, anak-anak dan mengurus berbagai harta -untuk kehidupan kita di dunia ini, sehingga dengan demikian, banyak yang kita lupakan -tentang hal syurga dan neraka tadi.” Abu Bakar lalu berkata: “Demi Allah, sesungguhnya kami sendiripun pernah mengalami seperti yang kau alami itu.” Selanjutnya saya dan Abu Bakar berangkat bersama sampai masuk ke tempat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam lalu saya berkata: “Hanzhalah takut pada dirinya sendiri kalau sampai menjadi seorang munafik, ya Rasulullah.” Rasulullah shalallahu alaihi wasalam lalu bertanya: “Mengapa demikian?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah kita semula ada di sisi Tuan dan Tuan mengingat-ingatkan kepada kita perihal neraka dan syurga seolah-olah keduanya itu dapat dilihat oleh mata.
Tetapi setelah kita keluar dari sisi Tuan, kitapun masih juga bermain-main dengan istri-istri, anak-anak serta mengurus pula berbagai harta, sehingga karena itu, banyak yang kita lupakan tentang keduanya tadi.” Setelah itu Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Demi Zat yang jiwaku ada didalam genggaman kekuasaanNya, jikalau engkau semua tetap sebagaimana hal keadaanmu di sisiku dan juga senantiasa berdzikir -ingat kepada Allah, sesungguhnya malaikat-malaikat itu menjabat tanganmu semua, baik ketika engkau ada di hamparanmu -sedang tidur, juga ketika ada di jalananmu -sedang berjalan-jalan.
Tetapi, hai Hanzhalah, sesaat dan sesaat -maksudnya sesaat untuk melakukan peribadahan kepada Allah dan sesaat lagi untuk mengurus segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia dalam kehidupannya, mencari sandang pangan dan lain-lain.” Ini disabdakan beliau shalallahu alaihi wasalam tiga kali. (Riwayat Muslim)
Pelajaran dari Sahabat Mulia Hanzhalah radhiyallahu ta’ala ‘anhu:
Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang yang berilmu! Entah itu menjadi juru tulis, pembantu, dsb. Karena kita pasti akan mendapatkan pahala pula. Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa yang menunjuki suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala tanpa mengurangi pahala pelaku kebaikannya sedikutpun”
Pelajaran dari pertemuan Hanzhalah dengan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhuma:
Tanyakanlah perihal kabar keadaan saudara kita disaat awal bertemu, dan inilah salah satu etika para salaf.
Pelajaran dari apa yang diutarakan Hanzhalah kepada Abu Bakar adalah Keimanan sahabat radhiyallahu ‘anhum pun bertambah dan berkurang.
Salah satu pemicu atau penyebab kelalaian adalah Isteri, anak dan harta.
Allah berfirman dalam surah Al-Anfal,
“Ketahuilah bahwa seaungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian”
Maka jangan sampai ketika datang masa futur lalu kita meninggalkan kewajiban.
Ibnul Qayyim berkata, “Termasuk dosa paling besar adalah meninggalkan kewajiban”
Malaikat akan senantiasa mengiringi hamba ketika berbuat baik.
Hubungan dengan bab:
1. Jadilah manusia yang bersikap muqtashid (pertengahan dalam bersikap)
2. Standar terakhir seorang Muslim adalah tetap menjaga kewajiban-kewajibannya.
Faedah dari Hadis:
1. Keimanan itu bertambah dan berkurang
2. Salah satu penyebab kelalaian adalah isteri, anak dan harta
3. Boleh bersumpah dengan Dzat Allah (seperti lafaz sumpah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
4. Allah memiliki sifat dzaatiyah yaitu memiliki tangan
5. Islam agama yang pertengahan (tidak ekstrem dan tidak bermudah-mudahan)
6. Banyak solusi yang ditawarkan dalam agama Islam
7. Disyariatkannya tabayyun
8. Sifat manusia senantiasa terkadang diatas ketaatan dan terkadang diatas kelalaian
Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab