IKUTILAH RASULULLAH PASTI KEBAIKAN AKAN MENGHAMPIRIMU

 

diambil dari faedah kajian:

📘 Kitab Riyaadhusshaalihiin Karya Al Imam An Nawawi Asy-Syaafi’i rahiimahullah | Ayat Kelima | BAB 18 (Larangan Berbuat Bid’ah dan Perkara yang Diada-adakan)

👤 Muhammad Mukhlashiin Aziiz hafizhahullah

📅 Selasa, 8 Zulkaidah 1443 H / 7 Juni 2022 M

🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala

 


 

 

Q.S. ali ‘imran [3] : 31

 

قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله و يغفر لكم ذنوبكم

katakanlah: “jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasulullah) Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.”

 

Imam Nawawi rahimahullah melanjutkan argumen beliau dalam kitabnya, beliau membawakan ayat ini.

 

Sebab turunnya ayat:

1. Karena urusan najran merekan mengatakan perkara tentang isa ‘alaihissalam, bahwasnya isa adalah anak allah.

2. Ayat ini turun kepada ahlul kitab (yahudi dan nasrani), mereka berkata, “sungguh kami benar-benar cinta kepada Tuhan kami.”

3. Ayat ini turun kepada kaum muslimin, lalu seorang sahabat berkata, “sungguh kami benar-benar mencintai Allah.” Lalu turunlah ayat ini. Di ayat ini maksudnya menjelaskan kepada kaum muslimin yang banyak di zaman sekarang didapati dengan mengatakan mencintai allah, menyayangi allah, dan lain-lain tetapi tidak diaplikasikan dalam kehidupan, allah memerintahkan taatilah nabi Muhammad, akan tetapi malah menyelisihinya.

 

Kapan orang itu dikatakan cinta kepada sesuatu yang dia cintai, yaitu menginginkan sesuatu tersebut, dengan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh yang dicintai tersebut, karna cinta itu haru ada aplikasi serta perbuatan. Dan jika kita mencintai Allah tentu saja berarti kita mencintai serta tidak meninggalkkan apa yang telah Allah perintahkan dan menjauhi larangannya.

 

Imam Adzhari mengatakan, “kecintaan hamba kepada Allah dan Rasul-Nya, adalah dengan cara mentaati mereka berdua”, maka sebaliknya jika seseorang tidak mencintai allah dan rasul-Nya maka ia tidak akan taat kepada allah dan rasul-Nya, membangkang, mengada-ada di dalam syariat, merasa diri lebih pintar dari Allah dan rasul-nya dengan menambah-nambah syariat atau membuat suatu ritual agama yang baru yang sebelumnya tidak diajarkan oleh allah dan rasul-nya.

 

Salah satu bukti cinta Allah kepada hambanya, yaitu Allah memberikan maaf dan ampunan yang berdosa. Karena seluruh manusia tidak lepas dari yang namanya dosa. Maka solusinya agar kita diampuni oleh allah caranya dengan kita mengikuti rasulullah.

 

Tatkala Allah mencintai seorang hamba, maka dia akan terkenal di kalangan penduduk langit pula dicintai juga oleh para penduduk dunia hal ini berdasarkan hadis nabi Muhammad dari sahabat Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Tatkala Allah mencintai seorang hamba, maka allah berkata kepada Jibril ‘alaihissalam, sungguh aku mencintai si fulan maka cintailah fulan tersebut, kemudian Jibril mencintainya serta menyeru penduduk langit untuk mencintai si fulan tesebut.” Hal ini bisa didapatkan dengan mencintai dan mengikuti rasulullah.

 

Dan sebaliknya, apabila allah membenci seorang hamba, maka dipanggillah Jibril, “ Ya Jibril, aku benci kepada si fulan maka bencilah dia, kemudian Jibril membenci fulan tersebut kemudian menyeru para penduduk langit untuk membencinya, maka di bencilah dia oleh seluruh penduduk langit.”

 

Allah langsung memberikan ancaman kepada orang yang tidak mengikutinya dan Rasul-Nya dalam ayat berikutnya yaitu (Q.S. Ali ‘Imran : 32). Maka allah membenci terhadap orang yang ingkar atau kufur, ini merupakan ancaman yang luar bias kepada orang-prang yang tidak mengikuti ajaran rasulullah.

 

Hubungan ayat dengan bab: diperintahkan kita semua untuk mentaati Rasulullah, adapun sebaliknya kita dilarang untuk tidak mentaati rasul

 

Faedah ayat:
1. Syarat mutlak mendapat kecintaan Allah yaitu dengan cara mengikuti rasul, apa saja yang datang dari beliau maka sami’na wa atho’na.

2. Menetapkan nama Allah الغفور الرحيم، , terdapat kaidah bahwa nama-nama itu memiliki konsekuensi sifat-sifat yang terkandung dalam nama-nama allah ta’ala, seperi الغفور berarti allah memiliki sifat pemaaf, pengampun kepada hamba-hambanya, kemudian الرحيم maha penyayang, berarti allah memiliki sifat kasih sayang kepada hambanya.

3. Jika ingin dicintai dan diridhoi Allah, maka kerjakan sunah serta tidak melakukan perkara yang diada-ada dalam islam.

الكاتب
العبد الفقير إلى الله

 

Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab