INGIN BAHAGIA DUNIA AKHIRAT?! PERBANYAK SUJUD – bag. 02
diambil dari faedah kajian:
📘 Kitab Riyaadhusshaalihiin | BAB 11
👤 K.H. AHMAD ZAINUDDIN AL BANJARY حَفِظَهُ اللهُ
📆 Selasa, 28 Safar 1442 H / 5 Oktober 2021
🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala
1. Keutamaan Rawi hadits Abu Abdirrahman Tsauban bin Bajdad:
– Kuniyahnya adalah Abu Abdillah atau Abu Abdirrahman
– Orang Hijaz (Makkah dan Madinah) dan beliau dulunya tawanan perang
– kemudian dibeli Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam lalu di merdekakan maka disebut dengan مولى dan biasanya setelah itu berkhidmat kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
• Ada cerita menarik tentang Tsauban ini.
Beliau mengatakan, “Dahulu beliau sangat cinta dengan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam tidak sabar untuk selalu membersamai Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, suatu ketika beliau raut wajahnya cemberut, berbadan kurus.. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu seperti ini? Aku tidak sakit dan tidak pula mendapat musibah tetapi kalau aku ini tidak menemui engkau mak aku sangat rindu denganmu dan aku sangat kesedihan sebelum bertemu kamu”
Faedah:
1. Ingin bertemu bersama Rasulullah itu adalah ibadah
2. Dan ada motivasi bagi kita yaitu sabda Rasulullah yang berbunyi, “aku sangat ingin bertemu dengan kawan-kawanku..”/“apakah kami bukan kawan-kawanmu wahai Rasulullah?”/“kawan-kawanku adalah yang ingin bertemu denganku meskipun harus menebus dengan seluruh hartanya”
“Aku ingat akhirat, dan aku sangat khawatir tidak bertemu engkau lagi, dan aku tahu bahwa engkau akan bersama para Nabi dan aku berada di posisiku (berbeda dengan Nabi) kalau seandainya begitu maka aku tidak bisa bertemu denganmu lagi”
Faedah:
Kenapa sangat dicintai para sahabat?
1. Kebagusan rupa
2. Kebagusan akhlaq
3. Kebagusan hadiah
Lalu Allah menurunkan surah An-Nisa: ayat 69,
Inilah cerita Sang Pencinta Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
Maka belajarlah merindu ingin bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
Cerita kedua, dari abu abdillah arrayyan
“Siapa yang menjamin aku untuk tidak sesuatu kepada seseorangpun maka aku jamin dia dengan surga”
Maka penulis menuliskan “..Semenjak itu Tsauban tidak pernah meminta apapun dari seorangpun.”
1. Kebiasaan Para Sahabat adalah tidak ingin minta dibantu.
“Sesungguhnya engkau tidaklah sekali sujud kecuali akan Allah angkat drajatmu dan menghapus kesalahanmu”
Faedah dari Ustadz:
1. Bersungguh-sungguh dalam beribadah terutama shalat.
2. Tidak mengapa untuk minta diambilkan sesuatu, meskipun lebih utama tidak.
3. Agar senantiasa berorientasi bisa selamat di Akhirat.
4. Yang dimaksud dengan memperbanyak sujud adalah memperbanyak shalat. Bolehkah sujud saja? Tidak disyariatkan sujud secara tersebdiri dalam rangka ibadah kecuali 3 sujud; Sujud Tilawah, Sujud Syahwi, dan sujud Syukur.
5. Bahkan Abu Syamah Al-Maqdisi (w. Abad ke-6 H) Penulis Kitab Albida’ wal hawaadits. Beliau menyebutkan hal ini, “bahwasanya tidak disyariatkan Sujud tersendiri tanpa sebab.”
Imam haramain al-juwairy ; “Kalau seseorang sujud tersendiri tanpa shalat, mak dan syaikhku sangat membenci itu”
Abu Hamad Al-Ghazali ; “Bagaimana orang bernadzar dengan sujud sejam? Tidak boleh
6.Keutamaan memperbanyak sujud, mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
Ada hadits yang berkaitan dengan sujud yaitu,
[أقرب ما يكون العبد من ربه فهو ساجد]
Artinya: “Posisi terdekat seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika sujud”
Berdoa disaat sujud didalam shalat lebih utama dibandingkan berdoa diluar shalat.
Ibnul qayyim ; “Semakin hamba menghinakan diri dihadapan Allah, semakin Allah mencintai hamba tersebut”
Maka, pintar-pintarlah menghinakan diri kepada Allah!
Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu