AYAT AYAT LARANGAN BERBUAT BID’AH
diambil dari faedah kajian:
📘 Kitab Riyaadhusshaalihiin Karya Al Imam An Nawawi Asy-Syaafi’i rahiimahullah | Ayat Keempat | BAB 18 (Larangan Berbuat Bid’ah dan Perkara yang Diada-adakan)
👤 Ustaz Arif Usman Anugraha, Lc hafizhahullah
📅 Senin, 7 Dzulqaidah 1443 H / 6 Juni 2022
🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala
Q.S. Al-an’am [6] : 153
“Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah jalan-Ku ini dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya”
• Sisi pendalilan: adanya perintah untuk mengikuti jalan yang lurus, adapun jika mengambil jalan yang tidak lurus (menyimpang), maka akan hal itu akan mencerai-beraikan umat islam.
• Kebenaran itu mutlak datangnya dari Allah ta’ala, oleh karenanya kebenaran itu tidak diambil kecuali dari al-qur’an dan sunnah. (Q.S. al-baqarah : 147) dan (Q.S. Al-kahfi : 29) dalam dua ayat ini menunjukkan seorang muslim tidak boleh ragu bahwa kebenaran itu datangnya dari Allah Ta’ala.
• Dapat disimpulkan bahwa kebenaran hanya satu dan tidak terbilang, bahwa jalan kebenaean itu tidak terbilang, hanya satu yaitu Al-Quran dan sunnah RasulullahRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• Dalam ayat ini terdapat larangan menyelisihi jalan yang lurus (bid’ah) dalam urusan agama.
• Dalil lain bahwa jalan kebenaran hanya satu dan tidak berbilang, hadits dari abdullah bin mas’ud. Bahwa Rasulullah menggambar garis lurus dan beliau berkata inilah jalan Allah, lalu beliau membuat garis dikiri dan dikanan nya, kemudian Rasulullah menyebutkan jalan itu adalah jalan yang menyimpang yang mana disetiap jalan itu ada syaithon yang menggodanya. Maka ikutilah jalan yang lurus dan janganlah kalian mengikuti jalan yang menyimpang tadi karena pasti kalian akan terpecah-belah.
• Untuk itu janganlah kita menjadikan patokan utamanya adalah jumlah atau banyaknya pengikutnya, namun yang dilihat disana adalah kebenaran di dalamnya meskipun kita hanya sendirian.
• Dalil spesifik yang menunjukkan Al-Quran dan sunnah itu mengajak kepada jalan yg lurus, (Q.S. al ahqof : 30). Adapun dalil yang menunjukkan bahwa sunnah itu juga merupakan kebenaran yang mengajak ke jalan yang lurus (Q.S. asy-syura : 52)
• Imam ibnul qoyyim mengatakan, “ketidaktahuan terhadap jalan yang lurus ini, akan menimbulkan kepayahan dan kerugian yang sangat besar.”
Faedah ayat:
1. Kebenaran itu satu dan tidak terbilang, mutlak datangnya dari Allah yaitu Al-Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Larangan berbuat bid’ah atau perkara yang diada-adakan (ولا تتبعوا السبل)
3. Harus lebih selektif dalam memilih jalan beragama karena jika tidak maka akan menimbulkan kerugian yang besar bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.
الكاتب
العبد الفقير إلى الله
Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab