JANGAN INGKAR JANJI KEPADA ILAHI

 

diambil dari faedah kajian:

๐Ÿ“˜ Kitab Riyaadhusshaalihiin | BAB 15 Hadits ke-3

๐Ÿ‘ค UST. ABU MAHLIN M.Pd.I,ย  ุญูŽููุธูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู

๐Ÿ“… Kamis, 02 Rajab 1443 H / 03 Februari 2022

๐Ÿ•Œ Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala

 


ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰: { ูˆู„ุง ุชูƒูˆู†ูˆุงูƒุงู„ุชูŠู†ู‚ุถุช ุบุฒู„ู‡ุง ู…ู† ุจุนุฏ ู‚ูˆุฉ ุฃู†ูƒุงุซุง ู‹ }

 

Allah Taโ€™ala berfirman pula: โ€œJanganlah engkau semua itu seperti perempuan yang menguraikan benangnya menjadi lepas kembali setelah dipintal kuatkuat.โ€ (anNahl: 92).

Kita lihat penggalan ayat ini mempermisalan seorang wanita yang menenun dan setelah selesai dia
buka kembali sulamannya.

Sebagian ahli tafsir menjelaskan bahwa dia tidak sendiri namun bersama budak-budaknya menenun dari pagi hingga siang hari dan dia lakukan hal demikian setiap harinya.

Para Ulama Tafsir disaat menafsirkan Al-Quran kadang hanya dengan satu ayat saja, kadang digandengkan dengan ayat sebelum/setelahnya, atau terkadang dijelaskan dengan 2 ayat, 3 ayat, bahkan 5 ayat, agar paripurna.

Rata-rata para ulama menafsirkan ayat An-Nahl 92, perlu dikaji An-Nahl ayat 91-nya.

Ternyata An-Nahl 91 Allah berfirman tentang โ€œkeharusan menepati janjiโ€, โ€œlarangan mengingkari
janjiโ€

Kemudian Allah berfirman pada ayat 92 membawakan permisalan,


Hal ini kata para Ulama sama dengan orang yang bersumpah atau berjanji. Diawal dia berjanji maasyaaAllah seolah janji tersebut hampir saja dia tepati, berjalan waktu dia ingkari. Besok lagi dia punya kebutuhan, sesuai dengan hawa nafsunya dia kembali berjanji atau bersumpah dan berlalu waktu dia batalkan sumpahnya. Terus berjalan waktu seperti ini.

Janji yang bagaimana? Atau Sumpah yang bagaimana sehingga disebutkan di dalam Al-Quran 91 ini?

Ulama memberikan dua alas an terkait sebab turunnya surah An-Nahl ayat 91;

Pertama, terkait sumpah-sumpah orang yang hidup pada masa jahiliyyah (disaat mengingkari kabilah yang lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan dari kabilah yang lebih kuat)

Kedua, terkait sahabat yang berbaiat kepada Nabi shallallahuโ€™alaihi wa sallam

Dan disaat seseorang mengingkari janji maka dia disamakan dengan wanita tua yang tidak waras! Ini adalah kondisi disaat seseorang tidak memiliki udzur untuk tidak menepati janjinya tapi dia ingkari janji tersebut. Hal demikian perlu ditegaskan seperti itu agar berbaiat dengan baiat yang serius.

Ini urusan janji dan sumpah sesama hamba, ini jika kita menafsirkan ayat dengan sebab turunnya, maka kita tidak dapat menempatkan ayat ini pada bab ini.

Kaidah, โ€œTafsiran yang bukan dengan asbaabun nuzul tetapi berdasarkan keumuman lafadzโ€

Dalam tafsir Al-Qishas dalam kitabnya Ahkamul Quran, โ€œDilarang membatalkan ibadah disaat dia sudah masuk dalam ibadah.โ€

Contoh: Melakukan puasa sunnah lalu membatalkannya tanpa udzur syari, maka ini termasuk dari larangan An-Nahl ayat 92
Atau

Sering salat malam, lalu dia tinggalkan sama sekali

 

Al-Imam Asy-Syaukai berkata, โ€œKata kunci pada ayat ini ada pada ayat 91nya, dan zahirnya mencakup seluruh janji janji kepada hamba dan kepada Allahโ€

Dalam bahasa Arab saat suatu perbuatan hamba disandingkan dengan Lafzul Jalalah maka akan dimaknai โ€œseluruhโ€

Contoh:
Bi โ€“ ismun โ€“ Allah (Dengan menyebut nama Allah) secara tekstual

Bi โ€“ ismun โ€“ Allah (Dengan menyebut nama-nama Allah) secara makna hadis

 

Kaidah ini dibawakan dalam kitab Al-Qowaidul Hisan karya Syaikh Assaโ€™di, โ€œKata tunggal apabila disandarkan kepada sebuah kata maka memberikan makna umum sebagaimana yang dikandung oleh kata jamaโ€™..โ€

โ€œDan ini mencakup seluruh janji yang hamba ikat dengan Rabbnya, mencakup juga janji-janji hamba dengan sesam hamba, maka wajib bagi dia menunaikan sesuai dengan kemampuannya.โ€

Pelajaran dari hadis:
1. Jika sedang berada dalam ibadah maka jangan dibatalkan.

Contoh: Sebagian ulama berpendapat dengan dalil ini untuk menyempurnakan salat sunnah
walau sudah iqomah, dan ini dinisbatkan kepada Syaikh Abdul Muhsin hafizhahullah

2. Harus menjaga amalan tersebut dengan continue dan berusaha menjauhi hal-hal yang
membatalkan pahala baik dari ucapan dan perbuatan

Contoh: Disaat kita membantu seseorang, maka jangan mengungkit, karena itu dosa yang
diiringi dengan menghapus pahala dari apa yang telah kita lakukan

 

 

Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab