KUNCI KEBAHAGIAAN ADALAH DENGAN MENTAATI ALLAH

 

diambil dari faedah kajian:

πŸ“˜ Kitab Riyaadhusshaalihiin Karya Al Imam An Nawawi Asy-Syaafi’i rahiimahullah | Ayat kedua | BAB 17 (Kewajiban Tunduk Kepada Hukum Allah)

πŸ‘€ Ustaz Muhammad Mukhlashiin Aziiz hafizhahullah

πŸ“… Selasa, 23 Syawal 1443 H / 24 Mei 2022

πŸ•Œ Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala

 


 

Q.S. An-Nur [24] : 51

  • Penulis Rahiimahullah memberi hujjah atau dalil penguat bahwa kita harus tunduk kepada Allah baik itu berupa perintah atau larangan, karna itu sifat orang-orang beriman. Tatkala mereka diajak untuk tunduk patuh kepada Allah, maka mereka mengatakan “sami’na wa atho’na”.
  • Contoh kasus yang terjadi dari para sahabat yg dulunya hukum khamar adalah halal, namun kemudian turun ayat pengharaman khamar, maka mereka langsung tunduk dan patuh kepada perintah Allah tersebut, tidak membantah dan berat hati untuk mentaati nya.
  • “Dalam surat at-talaq ayat 2-3, bagi siapa yang bertakwa kepada allah Ta’ala (taat dan tunduk terhadap Hukum allah) maka di janjikan jalan keluar bagi mereka dari setiap permasalahan dan diberi rizqi dari arah yang tidak diduga-duga. Walau satu ayat ini saja janji Allah untuk orang yang taat dan patuh kepada Hukum Allah, maka cukuplah bagi kita karna banyaknya janji Allah pada ayat ini

 

Faedah ayat

1. Sifat seorang mukmin harus tunduk dan patuh terhadap perintah Allah dan Rasulnya, jika dipanggil untuk kembali kepada Hukum Allah, maka mereka berkata, “kami mendengar dan kami patuh.” Maka mereka lah orang-orang yang beruntung.

2. Manfaat orang yang tunduk dan patuh kepada Hukum Allah maka ia akan mendapatkan keberuntungan di dunia dan di akhirat.

3. Jika perintah untuk tunduk dan patuh kepada Hukum allah, maka bergegaslah dan berlapang dadalah.

 

Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab