MENJADI SEBAIK-BAIK UMAT DENGAN BERDAKWAH 

 

diambil dari faedah kajian:

📘 Kitab Riyaadhusshaalihiin Karya Al Imam An Nawawi Asy-Syaafi’i rahiimahullah | Ayat Kedua | BAB 23 (Memerintahkan Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran)

👤 Ustaz Arif Usman Anugraha hafizhahullah

📅 Senin, 24 Muharram 1444 H / 22 Agustus 2022

🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala

 


 

 

Q.S. Ali ‘Imran [3] : 110

كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر

Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh keada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.

 

  • Al Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan makna Ayat ini, bahwa mereka adalah sebaik-baik umat dan manusia yang paling bermanfaat bagi yang lainnya.

 

  • Menjadi umat yang terbaik merupakan cita-cita setiap orang, entah dia beriman ataupun tidak. Adapun orang-orang yang taat orientasinya menjadi yang terbaik di akhirat. Walaupun di dunia tidak terlalu dikenal atau tidak dianggap, seperti dalam hadis Nabi shallallahu’alaihi wa salam, “terkadang ada orang yang tidak dikenal dan tidak dianggap di dunia namun tatkala dia berdoa dan bersumpah atas nama Allah ta’ala, maka pasti Allah kabulkan.”

 

  • Cara menjadi manusia atau umat terbaik:

 

  1. Belajar dan mengajarkan Al-qur’an. Di dalam hadits disebutkan, “Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-qur’an”. (H.R. Bukhari)

 

  1. Menjadi sosok manusia yang baik akhlaknya (H.R. Imam Ahmad).

 

  1. Selalu berbuat baik.

 

  1. Amar makruf dan nahi mungkar

 

  • Amar makruf nahi mungkar adalah sebagai pembeda antara kaum muslimin dengan kaum munafik (Q.S At Taubah [9] : 71) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengomentari ayat ini, umat islam adalah umat yang terbaik karena mereka telah menyempurnakan segala urusan dengan amar makruf dan nahi mungkar, umat islam juga merupakan yang paling banyak memberikan manfaat kepada umat lainnya. Terkhusus dari segi Dakwah Fii Sabilillah.

 

  • Tidak ada keberuntungan yang paling besar dari amar makruf dan nahi mungkar, hal ini ditegaskan kembali oleh Allah ta’ala dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] : 104.

 

  • Asal hukum amar makruf nahi mungkar adalah wajib kifayah, namun di beberapa keadaan dapat menjadi menjadi wajib ain jika:

 

  1. Mendapatkan perintah atau di amanati oleh pemerintah.

 

  1. Jika di suatu tempat berada di atas kemungkaran kecuali satu orang, maka wajib ain baginya untuk amar makruf dan nahi mungkar.

 

  1. Bagi orang-orang yang mampu untuk amar makruf nahi mungkar seperti para pendakwah khususnya, maka wajib ain untuk amar makruf dan nahi mungkar.

 

  • Perbedaan amar makruf nahi mungkar dengan nasihat. Amar makruf nahi mungkar ini biasanya dilakukan secara langsung atau terang-terangan. Adapun nasihat dilakukan secara rahasia dan diam-diam untuk menutupi aib saudaranya.

 

 

Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab