Didalam kitab Hasyiah Ibnu ‘Abidin (2/71); kebanyakan para Ahli Fikih dari madzhab Hanafi, Maliky, Syafi’ie, Hambaly berpendapat bahwa sedekah sunnah lebih utama dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, hal ini berdasarkan:

Firman Allah Ta’ala:
{إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ } [البقرة: 271]

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al Baqarah: 271.

Nabi Shallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebutkan tentang tujuh kelompok manusia yang mendapatkan naungan di hari kiamat, salah satu dari mereka adalah:

« وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ».

“dan seorang yang bersedekah dengan sebuah sedekah lalu ia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dinafkahkan oleh tangan kanannya.” HR. Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

عن أبي أمامة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ ، وَصَدَقَةُ السِّرِّتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيدُ فِي الْعُمُر».

“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perbuatan kebaikan menahan kejadian buruk dan sedekah yang tersembunyi memadamkan kemurkaan Rabb serta menyambung hubungan rahim menambah umur.” HR. Ath Thabrani dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no, 3797.

Hikmah dari istimewanya sedekah yang tersembunyi:
وَلأِنَّ الإْسْرَارَ بِالتَّطَوُّعِ يَخْلُو عَنِ الرِّيَاءِ وَالْمَنِّ ، وَإِعْطَاءُ الصَّدَقَةِ سِرًّا يُرَادُ بِهِ رِضَا اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَحْدَهُ . وَنُقِل عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا – قَوْلُهُ : صَدَقَةُ السِّرِّ فِي التَّطَوُّعِ أَفْضَل مِنْ صَدَقَةِ الْعَلاَنِيَةِ بِسَبْعِينَ ضِعْفًا.

“Karena amalan sunnah yang tersembunyi tidak akan terkena riya dan sifat mengungkit-ngungkit pemberian, dan pemberian sedekah secara tersembunyi diinginkan dengannya keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dinukilkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sedekah secara tersembunyi dalam sedekah sunnah lebih utama daripada sedekah secara terang-terangan sebanyak 70 kali lipat. “ lihat kitab Ahkam Al Quran, Karya Ibnul Araby, 1/236.

Tetapi boleh untuk memperlihatkan sedekah terutama bagi siapa dijadikan panutan agar diikuti oleh kaum muslim lainnya, sehingga tersebar kebaikan.
Berkata Al Khathib:

: إِنْ كَانَ الْمُتَصَدِّقُ مِمَّنْ يُقْتَدَى بِهِ ، وَأَظْهَرَهَا لِيُقْتَدَى بِهِ مِنْ غَيْرِ رِيَاءٍ وَلاَ سُمْعَةٍ ، فَهُوَ أَفْضَل

“Jika seorang yang bersedekah termasuk dari seorang yang dipanuti lalu ia memperlihatkannya agar diikuti tanpa ada perasaan riya’ dan sum’ah, maka ini lebih utama.” Lihat kitab Mughni Al Muhtaj, 3/121.

Penulis : Ustaz Ahmad Zainuddin Al Banjary, Hafizhahullah (Pimpinan Pesantren Intan Ilmu)