AMALANMU UNTUK DIRIMU SENDIRI | Riyaadhusshaalihiin | BAB 13

 

👤 *UST MUHAMMAD MUKHLASSHIIN AZIIZ* حَفِظَهُ اللهُ – AMALANMU UNTUK DIRIMU SENDIRI | Kitab Riyaadhus Shaalihin Karya Al Imam An Nawawi Asy-Syaafi’i _rahiimahullah_
📆 Senin, 25 Rabiul Awal 1442 H / 01 November 2021
🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala

_____________________

 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ   ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا   ۖ ثُمَّ إِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

“Barang siapa mengerjakan kebajikan, maka itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri; kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 15)

 

1. Allah menggunakan kalimat _Syarthiyyah_ (Tanda syarat), “Barangsiapa..” Tua atau Muda, Baligh atau Belum Baligh, Laki-Laki atau Perempuan.

 

2. صالحًا disini memiliki dua makna;
a. خيرا Kebaikan apa saja
b. صفة sifat atau عملًا صالحًا amalan-amalan kebaikan, (ada kalimat yang dihapus).


Dan syarat dari amalan adalah Ikhlas dan Mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

3. Setiap amalan kebaikan itu sangat banyak.

 

4. Kaedah, “الجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ العَمَل ”
artinya: “Setiap ganjaran adalah hasil dari apa yang kita lakukan”

 

5. Apabila kita menafsirkan dengan tafsiran kedua, maka setiap amalan apabila tidak ada keikhlasan didalamnya atau tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

6. Ayat ini adalah dalil bagi pendapat yang tidak menganggap sebuah amalan tidak sampai kepada orang lain. Contoh: Membacakan quran untuk mayyit, maka ini tidak akan sampai karena hanya untuk dirinya sendiri.

 

Dan perihal ini kurang tepat, karena didapati hadits tentang seseorang yang menghajikan syubbbrumah.

“إذا مات الانسان ينقطع عمله إلا من ثلاث: و ولده يدعو له”
Artinya: Jika seseorang wafat maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal: salah satunya “dan anaknya yang mendoakannya”

 

7. Allah tidak membutuhkan ketaatan kita! Karena kita yang membutuhkan ketaatan.

 

Wallahu’alam bisshowwab

 

Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu