TENTANG AGUNGNYA SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJJAH

 

TENTANG AGUNGNYA SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJJAH

“Sepuluh Hari yang Dirindukan Langit dan Bumi”

Wahai saudaraku yang merindukan surga dan cinta Allah…

Telah datang kepada kita hari-hari paling agung sepanjang masa, hari-hari yang Allah pilih melebihi segala musim kehidupan. Sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah adalah hadiah langit bagi hati-hati yang rindu berjumpa dengan-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“وَالْفَجْرِ (١) وَلَيَالٍ عَشْرٍ”
“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.”
(QS. Al-Fajr: 1-2)

Para ulama menjelaskan bahwa “malam sepuluh” ini adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah, sebagaimana disebutkan oleh Ibn Abbas, Mujahid, dan lainnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام”
“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab:
“ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء”
“Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu tidak kembali sedikit pun darinya.”
(HR. Bukhari no. 969)

Ini bukan sekadar hari biasa.
Ini adalah hari-hari saat setiap ucapan takbir, tahmid, dan tahlil akan ditulis dengan tinta emas di langit. Hari-hari saat sedekah, salat sunnah, puasa, membaca Al-Qur’an, dan segala bentuk kebaikan akan dilipatgandakan tanpa hitungan.

Ibn Umar radhiyallahu ‘anhuma dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anh berkata:

“Keduanya keluar ke pasar pada sepuluh hari itu dan bertakbir, dan orang-orang pun bertakbir karena takbir keduanya.”
(HR. Bukhari secara mu’allaq dan disebutkan dalam Fath al-Bari)

Takbir itu bukan hanya lantunan lisan, tapi dentuman iman.

Angkatlah suaramu menggetarkan langit:
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illa Allah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd!”

Ucapkanlah dengan hati yang hidup, bukan sekadar rutinitas. Jadikan setiap lafaz sebagai bukti cinta, bahwa engkau bersyukur telah dipilih untuk hidup di hari yang dimuliakan.

Wahai jiwa yang lalai, bangkitlah!
Inilah saat terbaik untuk bertobat, memberi, berzikir, memaafkan, dan meluruskan langkah. Karena mungkin tak ada lagi Zulhijjah berikutnya untukmu…

Catat amalmu, tebarkan takbirmu, hidupkan harimu!

Bersungguh-sungguhlah, karena…

“Satu hari dari sepuluh hari ini bisa menjadi tiketmu ke surga jika engkau memaknainya dengan amal saleh yang ikhlas.”

Jangan tunggu Idul Adha datang, karena kemuliaan ada sejak hari pertama.
@ahmadzainuddinalbanjary

Back to top button