MENERAPKAN SIKAP TOLONG MENOLONG
diambil dari faedah kajian:
๐ Kitab Riyaadhusshaalihiin Karya Al Imam An Nawawi Asy-Syaafi’i rahiimahullah | Ayat Pertama dan Kedua | BAB 21 (Saling Menolong dalam Kebaikan dan Ketakwaan)
๐ค Ustaz Muhammad Mukhlashiin Aziiz hafizhahullah
๐ Selasa, 26 Zulhijah 1443 H / 26 Juli 2022
๐ Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala
Q.S. Al Maidah [5] : 2
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, kata ุงูุจุฑ dan ุงูุชููู mempunyai makna yang sama, namun jika kedua kalimat ini terdapat dalam satu konteks maka makna nya berbeda yaitu ุงูุจุฑ (mengerjakan kebaikan) sedangkan ุงูุชููู (menjauhi kemungkaran).
Pada ayat ini dianjurkan kepada kita untuk saling tolong menolong terhadap sesama manusia, apalagi jika itu mendatangkan maslahat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, “barangsiapa yang membantu urusan saudaranya, maka Allah pasti akan membantu atau menolong orang tersebut.”
Q.S. Al -Asr [103] : 1-3
Pada surah ini Allah ta’ala jelaskan bahwa seluruh manusia yang ada di dunia ini merugi, kecuali 4 sifat manusia, Yaitu orang yang beriman, mengerjakkan amal saleh, saling menasihati dalam kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran kesabaran.
Imam syafi’i mengomentari ayat ini, jikalau Allah Ta’ala tidak menurunkan ayat kecuali sudah al- asr ini, maka ini sudah sangat cukup baginya.
Hubungan ayat dan bab: sikap saling menasihati baik dalam kebaikan atau dalam kesabaran itu merupakan sikap saling tolong menolong.
Faedah dari kedua ayat ini:
โข Sikap tolong menolong dibagi menjadi dua: tolong menolong dalam kebaikan dan tolong menolong dalam kemungkaran. Maka allah ta’ala memerintahkan untuk tolong-menolong dalam kebaikan.
โข Orang yang beruntung dunia akhira memiliki empat sifat yaitu beriman, mengerjakan amal saleh, saling menasihati dalam kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran.
ุงููุงุชุจ
ุงูุนุจุฏ ุงููููุฑ ุฅูู ุงููู
Ditulis oleh,
Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu & Masjid Umar bin Khattab